Pentingnya Akidah Islamiyah
Sesungguhnya agama Islam adalah akidah dan syariah. Adapun yang
dimaksud dengan akidah yaitu setiap perkara yang dibenarkan oleh jiwa,
yang dengannya hati menjadi tenteram serta menjadi keyakinan bagi para
pemeluknya, tidak ada keraguan dan kebimbangan di dalamnya. Adapun yang
dimaksud syariah adalah tugas-tugas pekerjaan yang dibebankan oleh
Islam, seperti salat, zakat, puasa, berbakti kepada orang tua, dan lain
sebagainya.
Landasan akidah Islamiah adalah beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari Akhir, dan beriman kepada qadar (takdir), yang baik maupun yang buruk.
Landasan akidah Islamiah adalah beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari Akhir, dan beriman kepada qadar (takdir), yang baik maupun yang buruk.
Dalilnya adalah firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 177 yang
artinya: “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu
suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman
kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan
nabi-nabi.”
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu itu menurut ukuran. Dan
perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata.” (Al-Qamar:
49–50).
Sabda Nabi saw. yang artinya, “Iman adalah hendaknya engkau percaya
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya,
hari Kemudian, dan percaya kepada qadar (takdir), yang baik maupun yang
buruk.” (HR Muslim).
Pentingnya Akidah Islamiah
Pentingnya akidah Islamiah tampak dalam banyak hal, di antaranya sebagai berikut.
1. Bahwasanya kebutuhan kita terhadap akidah adalah di atas segala kebutuhan, dan kepentingan kita terhadap akidah adalah di atas segala kepentingan. Sebab, tidak ada kebahagiaan, kenikmatan, dan kegembiraan bagi hati, kecuali dengan beribadah kepada Allah, Rab dan Pencipta segala sesuatu.
1. Bahwasanya kebutuhan kita terhadap akidah adalah di atas segala kebutuhan, dan kepentingan kita terhadap akidah adalah di atas segala kepentingan. Sebab, tidak ada kebahagiaan, kenikmatan, dan kegembiraan bagi hati, kecuali dengan beribadah kepada Allah, Rab dan Pencipta segala sesuatu.
2. Bahwasanya akidah Islamiah adalah kewajiban yang paling besar dan
yang paling ditekankan. Karena itu, ia adalah sesuatu yang pertama kali
diwajibkan kepada manusia. Rasulullah saw. bersabda, “Aku diperintahkan
untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada
sesembahan yang hak, kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan
Allah.” (HR Bukhari dan Muslim).
3. Bahwa akidah Islamiah adalah satu-satunya akidah yang bisa
mewujudkan keamanan dan kedamaian, kebahagiaan dan kegembiraan. “(Tidak
demikian) bahkan barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang
ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak
ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati
(Al-Baqarah: 112).
Demikian pula, hanya akidah Islamiah satu-satunya akidah yang bisa
mewujudkan kecukupan dan kesejahteraan. “Jikalau sekiranya penduduk
negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan
kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (Al-A’raaf: 96).
4. Sesungguhnya akidah Islamiah adalah sebab sehingga bisa berkuasa
di muka bumi dan sebab bagi berdirinya daulah Islamiah. “Dan sungguh
telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh,
bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang shaleh.” (Al-Anbiya’:
105)
Sumber: Diadaptasi dari Kitab Tauhid 1 terbitan Yayasan
Al-Sofwa, terjemahan dari At-Tauhid Lish-Shaffil Awwal al-’Aliy, Dr.
Shalih bin Fauzan bin Abdullah al-Fauzan.
alislam.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar